BAHAN KIMIA SINTETIK YANG PERLU DIWASPADAI PADA PRODUK SEHARI-HARI?

bahan kimia, sintetik, efek samping, toksik, SLS, paraben, phthalate, PEG, silicon, kanker, iritasi

apt. Fit Indri Intan Utami, MM.

7/12/20242 min read

Secara garis besar, International Journal of Women's Dermatology menggolongkan bahan-bahan sintetik yang perlu diwaspadai kedalam 3 jenis potensi efek samping, diantaranya:

  1. Irritant & Allergen potential
    Termasuk diantaranya adalah Sodium lauryl sulfate (SLS), Methyl Chloro Isothiazolinone (MCI), retinyl palmitate, phenoxyethanol, petroleum distillates, dan formaldehydes

  2. Hormone Disruptor potential
    Termasuk diantaranya triclosan, toluene, resorcinol, petroleum distillates, butylated hydroxyanisole, boric acid and sodium borate, phthalates, parabens, and phenoxyethanol

  3. Carcinogenic potential
    Termasuk diantaranya polietilen glycol (PEGs), ceteareth, formaldehydes, coal tar ingredients, dan petroleum distillates

Sementara itu, Environmental Working Group (EWG) menggolongkan bahan-bahan sintetik yang perlu diwaspadai kedalam 3 jenis hubungan terhadap penyakit, diantaranya:

  1. Cancer

  2. Allergies & Immunotocicity

  3. Developmental and Reproductive Toxicity

Pada artikel ini, penulis merangkum beberapa bahan sintetik yang perlu diwaspadai pada produk sehari-hari.

  1. Sodium lauryl sulfate (SLS)
    SLS adalah bahan yang biasa digunakan pada penelitian untuk menginduksi iritasi. Penelitian menunjukan bahwa Dari 1600 pasien yang diuji, 668 (41,8%) mengalami reaksi iritasi terhadap SLS (reaksi eritematosa). Kasus terburuk adalah Reaksi korosif & melepuh parah. SLS dapat mengakibatkan perubahan stratum korneum yang memicu perubahan kulit biofisik sehingga mengakibatkan peningkatan trans epidermal water loss (TEWL). Selain itu, SLS juga dapat menyebabkan Iritasi mukosa sehingga berdampak kepada stomatitis aftosa berulang dan iritasi mata.

  2. Phthalate
    Dibutyl phthalate (DBP) dapat menyebabkan gangguan pada reproduksi pria dan bersifat toksik terhadap organisme akuatik. Sementara itu Diethyl phthalate (DEP) dianggap "beracun" & "berbahaya" oleh Komisi Keamanan Produk Konsumen AS berdasarkan kriteria FHSA. Dosis derivat
    phthalate ini pada penggunaan berulang dapat mengganggu fungsi pernapasan, hepatotoksik, toksik reproduksi, hingga toksik perkembangan anak.

  3. Paraben
    Derivate paraben berpotensi mengganggu sistem endokrin berkaitan dengan sifatnya yang estrogenik (berhubungan dengan tumor &
    kanker payudara). Paraben dapat menimbulkan fenotipe yang berubah pada sel epitel payudara manusia, Dimana model tersebut merupakan model karsinogenesis yang disetujui. Paraben bersifat antiandrogenik atau dengan kata lain dapat memengaruhi fungsi reproduksi pria (infertilitas), hingga memodulatori epigenetik yang menyebabkan efek transgenerasional. Selain itu, paraben juga bersifat spermisida untuk spermatozoa manusia, terbukti menyebabkan morfologi abnormal & penurunan motilitas spermatozoa. Bahkan pada referensi lain, paraben dan turunannya juga dikatakan berpotensi mengganggu sistem saraf pusat, sistem imun, homeostasis lipid, kadar glukosa, hingga fungsi tiroid.

    Disamping itu, Paraben juga diketahui dapat menurunkan kemampuan proliferasi kerationosit yang berdampak pada penurunan produksi sebum, penurunan sintesis kolagen, dan peningkatan degradasi kolagen sehingga mempengaruhi penurunan elastisitas kulit dan munculnya kerutan (penuaan dini)

    Kabar buruknya, paraben dapat transfer melalui pklasenta, dan terabsorsi oleh kulit hingga termetabolisme, bahkan pada produk bilas sekalipun. Saat ini, paraben statusnya sudah dilarang oleh European Commission Regulation (EU)

Sumber:

https://www.sciencedirect.com/International Journal of Women's Dermatology

https://www.ewg.org/

Lee, C.H., Maibach, H.I. 2000. Sodium Lauryl Sulfate: Water Soluble Irritant Dermatitis Model. In: Schwindt, D.A., Maibach, H.I. (eds)Cutaneous Biometrics. Springer, Boston, MA. https://doi.org/10.1007/978-1-4615-1199-1_21

Wilhelm KP, Maibach HI. Susceptibility to irritant dermatitis induced by sodium lauryl sulfate. J Am Acad Dermatol. 1990 Jul;23(1):122-4.doi: 10.1016/s0190-9622(08)81204-2. PMID: 2365862.

Golden, R., J. Gandy, G. Volmer. 2005. A review of the endocrine activity of parabens and implications for potential risks of human health. Critical review in toxicology. 35:435-458

US Consumer Product Safety Commission. Final Toxicity Review for Diethyl Phtalate (DEP). 2011