BAHAYA NANOPLASTIK DALAM PRODUK KOSMETIK

Nanoplastik, kosmetik

apt. Anarisa Budiati, M.Farm.

12/6/20242 min read

Nanoplastik merupakan bagian plastik terkecil yang memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan mikroplastik, sehingga sering kali peredarannya tidak kasat mata. Keduanya tanpa kita sadari sering berada dalam produk sehari-hari pada setiap kebutuhan rumah tangga, mulai dari sabun mandi, body lotion, hingga sabun cuci baju. Nanoplastik adalah komponen yang terbuat dari plastik, yang dapat menganggu tubuh bila terus menerus dikonsumsi tanpa sadar. (1)

Nanoplastik dalam kosmetik dapat kita identifikasi dari nama-nama kimia yang tertera dalam ingredient nya. Nama-nama seperti Polyethylene, Polietilena glikol (PEG) Nylon, Carbomer, Dimethicone dan segala yang diakhiri cone, sodium polyacrylate dan sebagainya merupakan contoh dari beberapa nama nanoplastik dalam kosmetik. Kita perlu waspada bila menemukan nama tersebut. (1)

Gambar 1. Berbagai macam produk kosmetik mengandung nanoplastik.

Dilansir dari beberapa sumber, nanoplastik ini digunakan dalam kosmetik untuk memberikan efek berkilau pada rambut, atau digunakan untuk “mengangkat” kotoran pada wajah, hasilnya wajah terasa lebih kesat padahal sebenarnya lebih kering dan hal itu kurang baik. Selain itu secara jangka panjang, pengkonsumsian nanoplastik dapat menganggu kesehatan termasuk stres dan kerusakan fisik seperti kematian sel dan jaringan tubuh, peradangan, serta pemicu neurotoksik (mengganggu system fungsi syaraf pusat) pada otak yang secara tidak sadar dapat terjadi ketika menggunakan produk yang mengandung nanoplastik sebab dapat terserap pada kulit, terhirup, dan termakan. (1)

Terdapat tiga rute utama masuknya mikro dan nanoplastik ke dalam tubuh manusia, yaitu: terhirup, tertelan, dan bersentuhan dengan kulit. Nanoplastik dapat berinteraksi dengan protein, lipid, karbohidrat, asam nukleat, ion, dan air dalam tubuh manusia, yang menyebabkan terbentuknya partikel nanoplastik berkorona untuk diserap. Partikel plastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi, atau menghirup partikel plastik di udara yang berasal dari tekstil sintetis dan udara luar yang tercemar. Selain itu, membran kulit yang tipis dapat dilewati partikel plastik ini, nanoplastik dapat menembus luka dan lapisan kulit yang melemah, secara langsung atau tidak langsung. (2)

Gambar 2. Rute masuknya partikel nanoplastik ke dalam tubuh manusia.

Tidak cukup hanya membahayakan diri, nanoplastik dalam kosmetik juga membawa bahaya untuk lingkungan. Baik dari segi sumber bahan baku, produk jadi, maupun limbah produksi yang dilepas ke lingkungan tanpa melalui filtrasi dan pengolahan terlebih dahulu, sama artinya melepaskan nanoplastik ke ekosistem. Bila itu dibuang ke laut, akan mencemari biota laut dan menjadi makanan ikan. Bila itu dibuang ke daratan, nanoplastik akan meresap ke tanah dan tinggal menunggu waktu hingga kembali kita konsumsi melalui bentuk lain. (1)

Dengan mengetahui bahaya nanoplastik dalam kosmetik, mulai sekarang harus memeriksa ulang produk kosmetik yang akan dipakai. Memilih kosmetik natural dengan bahan yang lebih alami, akan menjadi pilihan terbaik sebagai upaya pencegahan saat ini.


Sumber:

  1. https://sustaination.id/nanoplastik-dalam-skincare/

  2. Le yee, M.S, et all. Dampak mikroplastik dan nanoplastik terhadap kesehatan manusia. Nanomaterials. Vol 11(2). https://www.mdpi.com/2079-4991/11/2/496