Bebaskan Diri dari Kosmetik Berbahaya: Cara Memilih Produk Alami dan Aman

Cara Pemilihan Produk Kosmetik yang Aman

apt. Desi Nadya Aulena, M.Farm. dan Cesya Atya

7/23/20243 min read

Caption Gambar: Cara Pemilihan Produk Kosmetik yang Aman

Sumber Gambar:https://plantura.garden/uk/trees-shrubs/linden-tree/linden-tree-flowers-and-leaves

Memilih produk kosmetik yang aman itu penting banget buat kita semua. Apalagi, di tengah banyaknya produk kosmetik yang beredar di pasaran, kita harus lebih teliti dan cerdas dalam memilih kosmetik. Gaya hidup yang semakin modern membuat masyarakat, khususnya remaja, mulai memperhatikan estetika kulit sehingga berlomba-lomba menggunakan berbagai macam kosmetik untuk menunjang kepercayaan diri.

Berbagai brand kosmetik yang muncul saat ini tidak menjamin bahwa produk tersebut aman dan layak digunakan oleh masyarakat. Keadaan ini terkadang dapat menyebabkan produsen lupa akan kesehatan dan keselamatan konsumen dalam menggunakan produk kosmetik.

Saat ini, banyak brand kosmetik yang ditemukan tidak memenuhi persyaratan mutu produk dalam hal keamanan penggunaan kosmetik karena produsen hanya memikirkan keuntungan yang besar. Dikarenakan banyaknya produk kosmetik yang beredar di pasaran, penting bagi konsumen untuk mengetahui cara yang tepat dalam memilih produk kosmetik. Yuk, kita mulai belajar .... !

  1. Cek Izin Edar dari BPOM

    Pertama-tama, pastikan produk kosmetik yang ingin kamu beli sudah punya izin edar dari BPOM. Produk yang sudah terdaftar di BPOM berarti sudah lolos uji keamanan dan kualitas. Kamu bisa cek nomor registrasi BPOM yang biasanya ada di kemasan produk atau langsung kunjungi situs resmi BPOM dan gunakan fitur pencarian registrasi lalu tinggal ketik nomornya.

  2. Baca Kemasan, Label dan Kedaluwarsa Produk dengan Teliti

    Selalu baca label produk sebelum membeli. Di label produk biasanya tercantum bahan-bahan yang digunakan, tanggal kedaluwarsa, dan petunjuk penggunaan. Dari label produk tersebut bisa membantu kita untuk menghindari bahan bahan yang bisa menyebabkan iritasi/ alergi.
















  3. Pilih Produk Berbasis Natural

    Natural kosmetik adalah kosmetik yang dibuat dari bahan-bahan alami dan telah melewati proses tertentu. Kosmetik natural biasanya lebih aman karena menggunakan bahan-bahan alami yang lebih minim risiko efek samping. Namun, tetap pastikan produk tersebut memiliki izin BPOM dan bahan-bahan yang tercantum aman.

  4. Pilih Produk Sesuai Jenis Kulit

    Setiap orang punya jenis kulit yang berbeda, dan penting banget buat memilih produk yang sesuai. Kulit kering, berminyak, sensitif, atau kombinasi butuh perawatan yang berbeda. Jika produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit bisa memperburuk kondisi kulit.

Selain cara diatas kita perlu mengetahui bahan bahan apa saja yang bisa menyebabkan efek samping yang merugikan pada kulit salah satunya yaitu jerawat. Efek negatif ini dapat terjadi karena adanya bahan-bahan dalam kosmetik yang tidak sesuai atau cocok dengan kondisi kulit seseorang, namun bukan berarti bahwa bahan-bahan tersebut termasuk dalam klasifikasi bahan yang berbahaya saat digunakan dalam formulasi kosmetik.

Apa saja bahan berbahaya yang harus dihindari ?

Bahan berbahaya tersebut umunya ditemukan dalam produk kosmetika pemutih wajah, anti aging. Beberapa jenis zat berbahaya yang dilarang dalam penambahan bahan kosmetik diantaranya :

  1. Merkuri, banyak disalah gunakan sebagai bahan pemutih/pencerah kulit, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan teratogenik (mengakibatkan cacat pada janin).

  2. Asam Retinoat, banyak disalahgunakan sebagai pengelupas kulit kimiawi (peeling), bersifat teratogenik.

  3. Hidrokinon, banyak disalahgunakan sebagai bahan pemutih/pencerah kulit, selain dapat menyebabkan iritasi kulit, juga dapat menimbulkan ochronosis (kulit berwarna kehitaman) yang mulai terlihat setelah 6 bulan penggunaan dan kemungkinan bersifat irreversible (tidak dapat dipulihkan).

  4. Bahan pewarna Merah K3 dan Merah K10, banyak disalahgunakan pada lipstik atau sediaan dekoratif lain (pemulas kelopak mata dan perona pipi). Kedua zat warna ini bersifat karsinogenik.

Sering ditemukannya kosmetik dengan iming-iming hasil yang instan, ternyata kosmetik tersebut mengandung bahan berbahaya, selain itu juga ditemukan kemasan kosmetik yang dipalsukan dengan penambahan barcode dan keterangan izin edar.

Sumber Tulisan:

Pramudito Y, Murargo N, Indriasari M. 2021. Potensi Kosmetik Natural Indonesia dan Persyaratan Berkelanjutan Sebagai Referensi Pasar di Uni Eropa. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Lia Agustina, Fenita Shoviantari, & Ninis Yuliati. (2024). Penyuluhan kosmetik yang aman dan notifikasi kosmetik. Jurnal Community Engagement and Employment, 5(2), 1-10.

Mariyani, M., Patala, R., & Pratiwi, D. (2023). Penyuluhan pemilihan dan penggunaan kosmetik yang aman tanpa bahan kimia berbahaya terhadap remaja. Jurnal Malikussaleh Mengabdi, 2(1), 23-28.

Mukti, Asri Wido, Dewi Perwito Sari, Prisma Trida Hardani, Maulidia Maulidia, and Laila M. I. Suwarso. 2022. “Edukasi Kosmetik Aman Dan Bebas Dari Bahan Kimia Berbahaya.” Indonesia Berdaya 3(1):119–24. doi: 10.47679/ib.2022183.

Nurhan, Ahmad Dzulfikri, Taqiuddin Mu’Afa P, Nana Rizki, Evita Zuhrufi, Ghea Ayu Putri, and Moch. Hendra Firdaus. 2017. “Pengetahuan Ibu-Ibu Mengenai Kosmetik Yang Aman Dan Bebas Dari Kandungan Bahan Kimia Berbahaya.” Jurnal Farmasi Komunitas 4(1):122–26.

Created by: apt. Desi Nadya Aulena, M.Farm. dan Cesya Atya