EFEK NEGATIF PARABEN DALAM PRODUK KOSMETIK
Paraben, pengawet, hormon
apt. Anarisa Budiati, M.Farm.
11/8/20242 min read
Paraben merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pengawet dalam produk kosmetik untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur berbahaya, guna melindungi produk dan konsumen. Paraben yang paling umum digunakan dalam kosmetik adalah metil paraben, propil paraben, butil paraben, dan etil paraben. Label bahan produk biasanya mencantumkan lebih dari satu paraben dalam satu produk, dan paraben sering digunakan dalam kombinasi dengan jenis pengawet lain untuk memberikan perlindungan lebih baik terhadap berbagai macam mikroorganisme.


Gambar. Bahan kosmetik Metil Paraben
Paraben digunakan dalam berbagai macam kosmetik, serta dalam makanan dan obat-obatan. Kosmetik yang mungkin mengandung paraben antara lain jenis produk pelembap, produk perawatan rambut, dan produk cukur.
Kosmetik yang dijual kepada konsumen di toko atau daring harus memiliki daftar bahan, yang masing-masing dicantumkan dengan nama umum atau lazimnya. Ini merupakan informasi penting bagi konsumen yang ingin mengetahui apakah suatu produk mengandung bahan yang ingin mereka hindari (1).
Metil paraben dan propil paraben adalah turunan ester dari asam p-hidroksibenzoat. Paraben efektif untuk aktivitas antimikroba, paraben lebih kuat terhadap ragi dan jamur, tetapi panjang rantai bagian alkil pada strukturnya meningkatkan aktivitas antimikroba, sedangkan kelarutan menurun. Oleh karena itu, paraben digunakan dalam bentuk campuran (2). Konsentrasi paraben yang berlebih dan tidak sesuai dengan ketentuan dapat menyebabkan efek samping berupa kemerahan, reaksi alergi pada kulit dan menimbulkan iritasi (3). Selain itu penelitian terakhir di Inggris menyebutkan bahwa ada hubungan antara penggunaan paraben dengan peningkatan kejadian kanker payudara pada perempuan dan penggunaan paraben yang sangat tinggi (90%) dapat menyebabkan kanker payudara (4).
Paraben tergolong bahan kimia pengganggu endokrin (EDC) yang mampu mengganggu fungsi normal tiroid, memengaruhi regulasi yang tepat dari biosintesis hormon tiroid (TH), yang dikendalikan oleh aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid (HPT). Pada manusia, paparan paraben dapat meningkatkan kadar hormon perangsang tiroid (TSH). Jika kadar hormon perangsang tiroid (TSH) tinggi, maka ini bisa menunjukkan bahwa kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid. Kondisi ini disebut hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif. Beberapa gejala hipotiroidisme, di antaranya: Kelelahan, Penambahan berat badan, Rambut menipis (5).
Sumber:
https://www.fda.gov/cosmetics/cosmetic-ingredients/parabens-cosmetics
Rowe. 2009. Handbook of pharmaceutical excipients. Edisi ke-6. London: Pharmaceutical Press.
Tjiang. 2019. Analisis kualitatif dan kuantitatif kandungan paraben dalam kosmetik hand body lotion. Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences, 9(2), 89-96.
Pangaribuan. 2017. Efek samping kosmetik dan penangananya bagi kaum perempuan. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera.15(30): 20-28.
Azeredo DBC, et al. 2023. Endokrinologi Lingkungan: Efek Berbahaya Paraben pada Sumbu Hipotalamus-Hipofisis-Tiroid. International Journal of Molecular sciences. 24(20).
CONTACT US
© 2024 PT Zahara Natural International
Basmi Kutu Massal
OUR BRANDS
Antunna
OUR SERVICES




LICENSED, REGISTERED, AND AUTHORIZED BY:
COMPANY
Habbatherapy
Makloon
info@zaharanatural.com
Naturanesia
Antum
Pedilava
Begood
Greentergent
About Us
News
Collaboration
Career
Bidara Santri











