EFEK NEGATIF PHENOXYETHANOL

Phenoxyethanol, iritasi

apt. Anarisa Budiati, M.Farm.

12/27/20241 min read

Phenoxyethanol adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik, perawatan kulit, dan beberapa produk farmasi. Meski tergolong aman, penggunaan Phenoxyethanol perlu diperhatikan untuk mencegah efek sampingnya. Phenoxyethanol (Phy-Et) berbentuk cairan berminyak yang agak lengket dengan aroma seperti bunga mawar. Pada label kemasan, phenoxyethanol dapat ditulis sebagai ethylene glycol monophenyl ether, 2- Phenoxyethanol, PhE, euxyl K 400, dowanol, arosol, phenoxetol, rose ether, phenoxyethyl alcohol, atau beta-hydroxyethyl phenyl ether.

Phenoxyethanol dapat ditemukan di dalam banyak produk, yaitu: Produk perawatan kulit, seperti krim wajah, sunscreen, losiion, serum, pembersih wajah, lip balm, sabun dan sampo bayi, deodoran, serta krim cukur; Produk perawatan rambut, seperti hair spray, sampo, dan kondisioner; Produk makeup dan kecantikan, seperti eyeliner, maskara, foundation, concealer, kuteks, parfum, lilin (wax), dan tisu basah; Produk farmasi, seperti salep, krim, dan obat tetes mata. Produk pengusir serangga dan hand sanitizer. Phenoxyethanol secara umum digunakan agar kualitas dan keamanan produk tetap terjaga dengan baik.

Secara umum, penggunaan Phenoxyethanol aman dalam konsentrasi rendah. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merekomendasikan penggunaan Phenoxyethanol dalam produk kosmetik dengan konsentrasi maksimum 1%. Dalam jumlah ini, produk dengan kandungan Phenoxyethanol bisa digunakan sehari-hari oleh orang dewasa.

Meski aman untuk sebagian besar orang, Phenoxyethanol dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, khususnya pada orang dengan kulit sensitif atau mereka yang memiliki alergi terhadap bahan kimia ini. Efek samping tersebut jarang terjadi pada konsentrasi yang rendah, tetapi mungkin lebih sering muncul pada konsentrasi yang lebih tinggi. Selain reaksi alergi, paparan phenoxyethanol pada konsentrasi tinggi dan dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, hati, ginjal, serta sistem saraf. Pada bayi, paparan Phenoxyethanol lebih rentan memicu reaksi alergi berupa iritasi mata dan kulit. Penelitian juga membuktikan bahwa paparan Phenoxyethanol bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi, muntah, diare, serta gangguan sistem saraf pusat.


Sumber:

  1. https://www.alodokter.com/phenoxyethanol-ketahui-kegunaan-dan-keamanannya

  2. https://health.ec.europa.eu/document/download/64bbaab3-66e2-44b8-817a-3d0e313c3aaf_en