PHTHALATES, BAHAN KIMIA PADA KOSMETIK YANG BERBAHAYA UNTUK ANAK DAN IBU HAMIL

Phthalates, ibu hamil

apt. Anarisa Budiati, M.Farm.

1/10/20251 min read

Phthalates adalah zat kimia yang digunakan untuk membuat plastik menjadi kokoh dan fleksibel. Selain pada plastik, phthalates juga bisa ditemukan pada sabun, sampo, cat kuku, parfum, detergen, produk perawatan kulit, dan hair spray.

Selain dengan mengonsumsi makanan yang sudah terpapar phthalates, zat ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui penyerapan produk perawatan kulit yang mengandung phthalates. Menghirup aroma parfum, cat kuku, cat rumah, atau debu dari produk vinil dan bahan bangunan yang mengandung phthalates juga berpotensi membuat zat ini masuk ke dalam tubuh.

Pada ibu hamil, phthalates yang masuk ke dalam tubuh bisa melewati plasenta dan mengganggu kesehatan janin. Bahan ini juga bisa tercampur bersama ASI sehingga bisa masuk ke tubuh bayi. Selain itu, phthalates juga bisa masuk ke dalam tubuh anak saat ia mengisap teether atau memasukkan mainan plastik ke dalam mulutnya. Bahan kimia tersebut menimbulkan risiko bagi perkembangan sistem reproduksi, otak, dan organ-organ lainnya. Anak laki-laki yang terpapar sebelum lahir juga dapat mengembangkan cacat genital, yang dapat menyebabkan infertilitas.

Sayangnya, label produk jarang mencantumkan "mengandung ftalat" di awal. Namun, konsumen tetap dapat mengidentifikasi keberadaan bahan kimia tersebut dengan mencari akronim tertentu pada label. Berikut adalah delapan senyawa ftalat yang paling banyak digunakan dalam produk:

  • BBP (Butil benzil ftalat)

  • DBP (Dibutyl phthalate): paling sering ditemukan pada cat kuku.

  • DEHP (Di-(2-ethylhexyl) phthalate): paling sering ditemukan dalam produk medis, seperti sarung tangan sekali pakai, tabung, kateter, dan kantong darah.

  • DEP (Diethyl phthalate): paling sering ditemukan dalam produk perawatan pribadi.

  • DiDP (Di-isodesil ftalat)

  • DiNP (Di-isonoyl phthalate): paling sering ditemukan pada mainan dan produk perawatan anak, seperti mainan mandi, sedotan minuman, dan bebek karet.

  • DnHP (di-n-heksil ftalat)

  • DnOP (di-n-oktil ftalat)

Produk perawatan pribadi lain yang mungkin juga mengandung ftalat meliputi sampo, sabun, dan losion. Seperti halnya produsen kosmetik, produsen jenis produk ini tidak perlu mencantumkan ftalat pada labelnya (dan umumnya, bahan-bahan yang terkandung dianggap sebagai rahasia dagang). Namun, jika Anda melihat kata-kata “fragrance” atau “parfum” tercetak pada kemasannya, kemungkinan besar produk tersebut mengandung ftalat.


Sumber:

  1. https://www.alodokter.com/mengenal-phthalates-bahan-kimia-yang-disebut-berbahaya-untuk-anak-dan-ibu-hamil.

  2. https://www.nrdc.org/stories/fighting-phthalates.